Selamat Datang! Di Cafebahasa dan Sinematografi-Bambang Setiawan-Blog Informasi dan Tutorial Sinematografi. Kirim artikel Anda untuk diposting

Sabtu, 28 Januari 2012

Kamerawan

Juru Kamera
Oleh: Bambang Setiawan, S.Pd
 
Wah, asyik menjadi juru kamera. Namun berbicara bagaimana profesi ini melakukan pekerjaan, banyak hal yang harus diperhatikan. secara umum tugasnya adalah: berdiskusi dengan produser, mempelajari naskah, menginterprestasikan sebuah adegan, memilih peralatan kamera, melakukan pengambilan gambar alias shooting. kameramen sebagai bagian dari kru film atau televisi memang akan bekerja pada tahapan produksi. Pada taha produksi seorang kamerawan diberikan pengarahan dari seorang sutradara atau program director tentang rencana visual yang akan dibuat. Secara sistematis rencana ini dibuat ke dalam breakdown script. Hal ini ada dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan produksi. Sutradara mendiskusikan
shot-shot seperti apakah yang harus dibuat agar proses produksi layak tayang. Untuk kamerawan yang bekerja distudio dia akan mendengarka  briefing dari produser serta sutradara untuk membuat camera card sebagai panduan kamerawan studio. Dalam acara multicamera melibatkan lebih dari satu kemerawan, dan yang diberikan pengarahan biasanya hanya chief camera.Tahap produksi sangat penting bagi seorang kamerawan, shooting scrip serta director treatment menjadi acuan untuk membuat shot bagi kamerawan. Beberapa kesalahan yang sering dilakukan kamerawan adalah tugas teknisi. Persiapan peralatan shoting termasuk peralatan kamera dan pendukungnya harus dipersiapkan oleh teknisi. Ada baiknya sebagai kamerawn harus mengecek ulang, apakah kamera dan alat pendukung lainnya sudah siap digunakan. Kedua adalah menggangap semua sama. Saat ini jenis kamera beragam. Dari kamera paling kecil sampai yang paling modern. Jangan pernah menggangap semua jenis kamera itu sama. Jika kebetulan anda harus menggunakan jenis kamera yang belum pernah anda gunakan, alangkah baiknya sebelum proses shooting, kamerawan mempelajari kamera yang akan digunakan ,sehingga ketika proses shooting dimulai tidak ada masalah. Ketiga adalah tidak memiliki peta. Sering kali kamerawan menyepelekan lokasi penggambilan gambar. Sebelum berangkat ke lapangan pastikan anda tahu, seperti apa kondisi di lapangan tempat untuk shot. Umumnya sebagai kamerawan harus melakukan hunting lokasi sebelum proses produksi dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar